Sabtu, 17 Desember 2011

Khutbah Idul Fitri
Oleh: KH. Subhan Ma`mun

Sidang Id yang dimuliakan Allah….
Setelah kita berjuang menyelamatkan diri kita dengan cara beribadah puasa, sholat fardu dan sunah-sunahnya mari kita waspada karena akan berhadapan dengan nafsu yang sangat berat melawannya. Benar bunyi syair orang Arab yang menyatakan:
توق نفسك لا تأمن من غوائلها     فالنفس أخبث من سبعين شيطانا
"Jagalah nafsumu, jangan merasa aman dari kejahatan-kejahatannya sebab nafsu lebih jahat dibandingkan tujuh puluh syetan"
Untuk itu ketakwaan seseorang sangat menentukan sebab satu-satunya alat yang dapat mengendalikan nafsu adalah takwa. Perlu kita ketahui sebagai muslim yang baik bahwa ibadah terbagi menjadi dua bagian.
Pertama, Iktisab yakni berusaha memperoleh sesuatu karena Allah.
Kedua, Ijtinab yaitu menjauhi segala larangan.
Termasuk Iktisab adalah taat, sholat, puasa, haji dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk Ijtinab adalah menjauhi segala kejahatan dan maksiat. Kedua bagian itulah yang dimaksud dengan takwa. Akan tetapi bagian Ijtinab lebih selamat, lebih baik, lebih utama dan lebih mulia dibandingkan bagian Iktisab.
    Dengan demikian, lebih baik meninggalkan maksiat dan kejahatan sebelum menjalankan ibadah sunah. Sehingga bagi orang yang sedang mulai belajar beribadah dan masih dalam tingkat pertama dari ijtihad sebaiknya mencurahkan perhatiannya pada bagian iktisab. Akan tetapi bagi ahli ibadah, lebih utama mereka mencurahkan perhatiannya untuk menjauhi dan meninggalkan perbuatan maksiat.
    Dengan makna diatas maka golongan ahli ibadah dari kedua bagian tersebut adalah yang terbanyak. Ketika ada tujuh golongan ahli ibadah mengadukan masalahnya kepada Nabi Yunus, mereka berkata, "Wahai Nabi Yunus, ada orang yang suka mengerjakan sholat sunah dengan mengabaikan ibadah-ibadah lainnya."
Jawab Nabi Yunus, "Memang benar shalat adalah tiang agama yakni dengan tetap melaksanakan sholat semata-mata karena Allah dengan bersungguh-sungguh dan merendahkan diri serta memohon pertolongan-Nya. Dan hal ini baik. Disamping itu juga, ada golongan ahli ibadah yang hanya mengerjakan puasa. Juga ada yang hanya sedekah."
"Wahai Nabi Yunus, sekarang aku akan mengikhlaskan kepadamu mengenai berbagai masalah tadi,"jawab mereka.
Selanjutnya mereka mengatakan, "Jadikanlah sholatmu untuk bersabar dalam menghadapi sengsara dan derita. Dan berserah dirilah kepada Allah. Jadikanlah puasamu diam artinya tidak mengucapkan kata-kata buruk. Dan jadikanlah sedekahmu untuk menahan diri serta tidak menyakiti orang lain sebab sedekah yang paling baik adalah tidak menyakiti dan mengganggu orang lain dan puasa yang paling baik adalah dengan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
Jadi yang paling utama adalah mengerjakan bagian Ijtinab (menjauhi maksiat) kemudian jika telah mampu melaksanakan keduanya yaitu Ijtinab dan Iktisab berarti seseorang telah sempurna dan telah mencapai tujuan sehingga orang itu akan selamat dan beruntung.
ألله أكبر ألله أكبر ألله أكبر ولله الحمد
    Pada hari ini kita lebaran dari dosa-dosa. Hari ini hari dimana umat Islam kembali ke fitrahnya, kembali dari rantauan ke halaman dan keluarganya masing-masing. Mari kita bermaaf-maafan sesama saudara, teman-teman, tetangga dan jangan sampai hari ini masih ada yang punya sakit hati. Mari kita saling memaafkan apabila tidak mau kembali atau masih ungkur-ungkuran maka dikhawatirkan dapat laknat dari Allah dan rasul-Nya. Berdasarkan hadist:
لا يحل لمسلم أن يهجر مسلما فوق ثلاث ليال فإن ماتا علي صرامهما لم يدخلا الجنة جميعا أبدا
"Tidak dihalalkan bagi kedua muslim berpaling tidak mengenal karena benci lebih dari tiga hari. Apabila meningal dunia masih bermusuhan maka keduanya tidak akan masuk surganya Allah."
    Dalam hadist lain:
من هجر أخاه فوق ثلاث فهو في النار إلا أن يتداركه الله برحمته
    Dikuatkan lagi dalam hadist:
لا يحل لمسلم أن يهجر أخاه فوق ثلاث ليال يلتقيان فيعرض هذا ويعرض هذا وخيرهما الذي يبدأ بالسلام

1 komentar: